Asyafiq, S. 2019. Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi di Era Global Berbasis Pendidikan Ekonomi Kewarganegaraan. J. Pendidik. Ilmu Sos, 281, 18-30. Bogoviz, A. V., Shvakov, E. E., Tretyakova, O. G., Zakharov, M. Y., & Abramov, A. N. 2020. Globalization of Education in the Conditions of Formation of the Global Knowledge Economy Regularities and Tendencies. In Growth Poles of the Global Economy Emergence, Changes and Future Perspectives pp. 993-1000. Springer, Cham. Contractor, F. J. 2022. The World Economy Will Need Even More Globalization in the Post-Pandemic 2021 Decade. Journal of International Business Studies, 531, 156-171. Dewi, M. H. H. 2019. Analisa Dampak Globalisasi terhadap Perdagangan Internasional. Jurnal Ekonomia, 91, 48-57. Efremov, V. S., & Vladimirova, I. G. 2019. Globalization of the World Economy Features of the Current Stage. Economic and Social Development Book of Proceedings, 27-36. Estuningtyas, R. D. 2018. Dampak Globalisasi pada Politik, Ekonomi, Cara Berfikir dan Ideologi serta Tantangan Dakwahnya. Al-Munzir, 112, 195-218. Faizah, N. H. 2019. UKM Dalam Persaingan di Era GLobalisasi Ekonomi. Upajiwa Dewantara Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen Daulat Rakyat, 32, 127-135. Firmani, I., & Aif, M. T. 2021. Pengaruh Globalisasi Ekonomi, IPM, dan Populasi terhadap Tingkat Kemiskinan di Tujuh Negara Anggota OKI. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 241, 8-16. Franzese, R. J. 2019. The Comparative and International Political Economy of Anti-Globalization Populism. Research Encyclopedia of Politics. Haseeb, M., Suryanto, T., Hartani, N. H., & Jermsittiparsert, K. 2020. Nexus between Globalization, Income Inequality and Human Development in Indonesian Economy Evidence from Application of Partial and Multiple Wavelet Coherence. Social Indicators Research, 1473, 723-745. Irawan, J. 2020. Fenomena Covid-19 Dampak Globalisasi dan Revitalisasi Multilateralisme. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 47-52. Majeed, M. T., Luni, T., & Tahir, T. 2022. Growing Green through Biomass Energy Consumption The Role of Natural Resource and Globalization in a World Economy. Environmental Science and Pollution Research, 2922, 33657-33673. Manhas, N. S. 2020. Globalization and Its Impact on Indian Economy. International Journal of Social Impact, 52, 170-175. Parente, R. C., Geleilate, J. M. G., & Rong, K. 2018. The Sharing Economy Globalization Phenomenon A Research Agenda. Journal of International Management, 241, 52-64. Posen, A. S. 2018. The Post-American World Economy Globalization in the Trump Era. Foreign Aff., 97, 28. Pranoto, E. 2018. Pembangunan Sistem Hukum Ekonomi Indonesia Berlandaskan pada Nilai Pancasila di Era Globalisasi. Jurnal Spektrum Hukum, 151, 89-111. Rinawati, A. 2020. Pancasila dan Eksistensi Ekonomi Kerakyatan dalam Menghadapi Kapitalisme Global. Jurnal Terapung Ilmu-Ilmu Sosial, 22. Rizkia, A. A., & Rahmawati, S. 2021. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anti Monopoli dan Persaiangan Bisnis Tidak Sehat Globalisasi Ekonomi, Persaingan Usaha, dan Pelaku Usaha.Literature Review Etika. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 25, 631-643. Sethi, P., Chakrabarti, D., & Bhattacharjee, S. 2020. Globalization, Financial Development and Economic Growth Perils on the Environmental Sustainability of an Emerging Economy. Journal of Policy Modeling, 423, 520-535. Setiantoro, A., Putri, F. D., Novitarani, A., & Njatrijani, R. 2018. Urgensi Perlindungan Hukum Konsumen dan Penyelesaian Sengketa E-Commerce di Era Masyarakat Ekonomi Asean. Jurnal Rechts Vinding Media Pembinaan Hukum Nasional, 71, 1-17. Simanjuntak, T. H., Mukhlis, I., & Pratama, A. 2021, June. Demokrasi Ekonomi Pancasila, Ekonomi Berdikari dalam Menghadapi Arus Globalisasi-Revolusi Industri In Prosiding Seminar Nasional Ekonomi Pembangunan Vol. 1, No. 2, pp. 91-108. Subadi, T. 2018. Terorisme Globalisasi Sosial Ekonomi Budaya Politik dan Pendidikan Isu-Isu Global Aktual yang Menjadi Pusat Perhatian dan Perdebatan Publik. Muhammadiyah University Press. Suib, M. S. 2019. Tantangan Nelayan dalam Menghadapi Era Globalisasi Ekonomi Perspektif Ekonomi Islam Studi di Desa Sumberanyar Kec. Paiton Probolinggo. Profit Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Syariah, 31, 52-70. Tetiana, K., & Ganna, M. 2019. Transformation of the Role of State in Economy in Globalization Conditions. Scientific Development Of New Eastern Europe, 186. Wardhono, A. 2020. Demokrasi Ekonomi Indonesia di Tengah Globalisasi Antara Ekonomi Konglomerasi dan Ekonomi Rakyat. Yogyakarta Penerbit Ombak. Zulkarnaen, W., Fitriani, I., & Yuningsih, N. 2020. Pengembangan Supply Chain Management Dalam Pengelolaan Distribusi Logistik Pemilu Yang Lebih Tepat Jenis, Tepat Jumlah Dan Tepat Waktu Berbasis Human Resources Competency Development Di KPU Jawa Barat. Jurnal Ilmiah MEA Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi, 42, 222-243.
Nurhaidah M. & I. M. (2015). Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia. Jurnal Pesona Dasar Universitas Syiah Kuala, 3(3), 1–14. Purwaningsih, E. (2010). Keluarga Dalam Mewujudkan Pendidikan Nilai Sebagai Upaya Mengatasi Degradasi Nilai Moral. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora Vol. 1 No. 1 April 2010. Hal. 43-55
Globalisasi Ekonomi yang Terjadi dalam 10 Tahun Terakhir Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar istilah globalisasi ekonomi? Perubahan besar-besaran pada sektor ekonomi? Atau sektor ekonomi negara yang go international? Ternyata pengertiannya tidak sesederhana itu. Untuk lebih lengkapnya, mari simak penjelasan berikut ini. Istilah globalisasi seringkali terdengar sebagai penyebutan sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan zaman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI globalisasi adalah proses masuknya individu, kelompok, atau negara dalam ruang lingkup dunia. Artinya, globalisasi membentuk hubungan antar manusia atau bangsa di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, dan budaya. Hubungan ini terus berjalan baik sehingga mampu melintasi batas-batas suatu negara. Istilah globalisasi seringkali tertukar dengan istilah internasionalisasi, hal ini karena keduanya memiliki karakteristik yang mirip. Globalisasi yang terjadi di bidang ekonomi ini tentu berpengaruh pada perdagangan antara beberapa negara yang sifatnya bebas. Kesuksesan globalisasi ekonomi tidak bisa dilepaskan dari peran teknologi. Teknologi mampu mengintegrasi tradisi perdagangan tradisional menjadi bentuk yang lebih sempurna, universal, serta mampu menghilangkan batas ruang dan waktu. Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan kebebasan di dunia perdagangan yang berusaha menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan internasional. Alasannya adalah globalisasi ini memang hanya memandang dunia sebagai suatu kesatuan. Hambatan-hambatan tersebut biasanya berbentuk tarif ekspor atau impor yang terlalu tinggi sehingga membuat harga barang tidak kompetitif. Selain itu termasuk juga hambatan berupa politik dagang yang diberlakukan suatu negara untuk melindungi produksi dalam negeri. Jadi secara umum, arti globalisasi ekonomi adalah proses masuknya ilmu ekonomi ke ruang lingkup dunia tanpa adanya batasan antar negara atau wilayah. Ilmu ekonomi yang dimaksud adalah yang mencakup proses produksi, distribusi dan konsumsi. Sejarah dan Perkembangan Globalisasi Ekonomi Globalisasi ekonomi adalah salah satu bentuk inovasi yang tidak terbatas yang terjadi pada sektor perdagangan internasional. Meskipun awalnya perdagangan internasional sudah terjadi lebih dulu selama ribuan tahun. Namun dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Saat ini, inovasi tidak hanya terbatas pada sektor teknologi canggih, lebih jauh lagi inovasi sudah menjadi fenomena global yang mempengaruhi hampir semua sektor kehidupan. Dalam kurun waktu 25 tahun terakhir, globalisasi di bidang ekonomi telah mengalami pertumbuhan sangat pesat. Globalisasi telah membuat lalu lintas perdagangan barang dan jasa pada lintas negara menjadi lebih terbuka. Hal ini terjadi karena biaya transportasi dan komunikasi menjadi lebih rendah. Penyebabnya adalah berkurangnya hambatan dalam berbagai aspek, seperti pergerakan barang, jasa, tenaga kerja, modal, dan ilmu pengetahuan. Secara teoritis, globalisasi perdagangan akan meningkatkan jumlah perdagangan antar negara dengan meningkatnya spesialisasi dan efisiensi. Hal ini karena negara yang mempunyai keunggulan daya saing produknya akan terus meningkatkan produksi dan daya saingnya. Di sisi lain, globalisasi juga telah berperan dalam mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan kehidupan sosial-ekonomi pada banyak negara di dunia. Dalam berbagai literatur, terdapat dua pandangan berbeda mengenai dampak positif dan negatif globalisasi perdagangan terhadap tingkat kesejahteraan suatu negara. Peningkatan penggunaan kecepatan data dalam internet merupakan inti dari globalisasi dan ekonomi digital dalam menghubungkan seluruh moda dunia. Saat ini penggunaannya telah tumbuh 45 kali lebih besar sejak tahun 2005. Beberapa ahli memperkirakan bahwa fenomena ini akan meningkat sembilan kali dalam lima tahun ke depan. Kondisi ini tentu diiringi dengan meningkatnya jumlah pengguna arus informasi, penelusuran searching, komunikasi, video, transaksi, dan lalu lintas intracompany. Meski globalisasi ekonomi sudah meluas sejak munculnya perdagangan antar negara, pertumbuhannya naik drastis dalam kurun 20–30 tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah berkat kerangka kerja General Agreement on Tariffs and Trade dan Organisasi Perdagangan Dunia. Semua negara pun perlahan menghapus hambatan perdagangan dan membuka akun lancar dan akun modalnya. Strategi Indonesia Menghadapi Globalisasi Ekonomi Beberapa perusahaan menganggap persaingan di era globalisasi adalah tantangan yang bisa dijadikan peluang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia memiliki potensi tinggi bersaing di era ini terutama dalam jumlah penduduk yang besar dengan sejumlah skill yang dimiliki. Terbukti dengan pengguna internet yang terus meningkat, termasuk sumber daya yang melimpah, sangat berpotensi untuk memenangkan persaingan. Namun demikian masih ada beberapa potensi yang menjadi penghambat untuk bersaing di era ini. Salah satunya belum tersedia infrastruktur digital yang memadai. Dan masih adanya perbedaan pemanfaatan dan penguasaan teknologi di berbagai daerah termasuk kota dan desa. Serta adanya peraturan yang khusus mengatur ekonomi digital. Berdasarkan analisa Faisal Basri berjudul Peta Perekonomian Indonesia Memasuki Era Digital yang dikutip dari tulisan Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Setidaknya ada top 7 skill yang harus dipersiapkan oleh SDM di Indonesia menyongsong persaingan globalisasi ekonomi Complex Problem Solving Ketika sebuah negara mampu menghasilkan inovasi melalui pemanfaatan teknologi, bisa dikatakan bahwa telah mendukung globalisasi ekonomi. Teknologi juga dimanfaatkan untuk membuat prediksi di lingkungan yang kompleks dengan cara melakukan penelitian dan kajian dari pengetahuan tertentu. Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa dengan masuknya globalisasi, akan semakin banyak masalah yang akan dihadapi. Namun dengan adanya inovasi serta sistem operasi produk barang dan jasa yang kompleks, maka akan selalu ada solusi dari setiap permasalahan. Critical Thinking Tingkat pendapatan global dapat berdampak nyata bagi kualitas hidup populasi masyarakat dunia. Hal ini karena teknologi menghasilkan harga murah dengan keuntungan jangka panjang dalam efisiensi dan produktivitas. Dengan teknologi, biaya transportasi dan komunikasi akan menurun, logistik dan rantai pasokan global lebih efektif, dan biaya perdagangan akan berkurang. Semua ini akan membuka pasar baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut adalah contoh pemikiran kritis dari sebuah proses intelektualitas aktif dan terampil sebagai panduan untuk keyakinan dalam tindakan. Secara umum, ini didasarkan pada nilai intelektual universal. Creativity Teknologi mengakibatkan permintaan akan pekerja terampil meningkat sementara permintaan pekerja dengan pendidikan rendah menurun. Dalam hal ini, teknologi merupakan salah satu alasan utama mengapa pendapatan tidak mengalami kenaikan, bahkan menurun bagi sebagian besar penduduk di negara-negara berpenghasilan tinggi. People Management Manajemen SDM menegaskan pada konteks seseorang yang mampu mengarahkan pada hasil kuat dan berkelanjutan. Caranya adalah dengan meningkatkan keterlibatan sumber daya manusia yang bekerja untuk mereka. Sehingga hal ini berdampak langsung pada pekerja kelas bawah. Coordinating with Other Teknologi di era globalisasi sektor ekonomi begitu krusial, sehingga membutuhkan bantuan yang efektif untuk meningkatkan skala keuntungan ekonomi. Karena itu dibutuhkan keterampilan berkoordinasi yang baik. Cakupannya adalah kapasitas untuk mengatur, dan menghubungkannya dengan keseluruhan alur kerja mencakup penanganan krisis, rintangan atau interupsi yang tak terduga. Emotional Intelligence Digitalisasi memiliki kemampuan untuk memacu setiap informasi yang diterima oleh masyarakat. Sehingga setiap orang bisa mendapatkan berbagai informasi baik yang bersifat lokal dan internasional. Di satu sisi hal ini bisa membuat manusia mendapatkan informasi yang diperlukan. Namun di sisi lain akan menjadi beban berlebih atas seluruh proses informasi yang diterima oleh setiap manusia atau masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan kecerdasan emosional yang mengidentifikasi dan mengelola tingkat emosional orang lain. Judgement and Decision Making Keputusan yang baik membutuhkan tujuan yang jelas, terukur, spesifik, realistis dan disepakati oleh beberapa pendukung. Tidak banyak perusahaan yang siap menghadapi kondisi ini. Hanya perusahaan yang didukung oleh infrastruktur yang memadai, sistem yang efektif, serta manajemen yang baik memungkinkan untuk bersain di era ini. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi desain dan sistem yang selama ini berjalan. Jangan pernah berhenti untuk adaptasi dengan berbagai perkembangan ekonomi global dan persaingan digital seperti misalnya penggunaan aplikasi pembukuan keuangan. Salah satu caranya yang paling sederhana adalah dengan memiliki catatan keuangan bisnis yang baik sebagai dasar bisnis yang kuat. Jurnal adalah software akuntansi dan software inventaris barang yang akan membantu Anda dalam mencatat serta menganalisa keuangan bisnis.
JurnalProfesi Pendidik 103 Volume 3 Nomor 1, Mei 2016 Halaman 102-106 community ” atau “ Satu visi, satu misi dan satu komunitas”. Memasuki era globalisasi atau yang lebih dikenal dengan pasar bebas menuntut setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama di bidang komunikasi. Dalam hal
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia telah berhasil melewati masa-masa sulit saat diterpa krisis ekonomi yang cukup berat pada tahun 1998. Krisis yang bermula dari jatuhnya nilai tukar rupiah itu kemudian merontokkan bangunan ekonomi yang telah dicapai lebih dari tiga dasa warsa. Setelah lebih dari satu dasawarsa pemulihan ekonomi dari krisis, kini kondisi perekonomian telah bangkit menuju kemajuan. Bahkan saat datang krisis di belahan dunia Eropa dan Amerika Serikat, perekonomian nasional tetap mampu bertahan dari dampak krisis tersebut. Meski masa-masa suram telah berlalu, tetapi berbagai ganjalan dalam perekonomian masih pembangunan nasional kita adalah menciptakan pertumbuhan yang inklusif guna mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Pertumbuhan ekonomi harus bisa dinikmati secara merata sehingga tidak menimbulkan ketimpangan distribusi ekonomi pada satu sisi melahirkan banyak kelas menengah baru, tetapi di sisi lain memunculkan ketimpangan yang masih cukup tinggi. Beranjak dari keterpurukan ekonomi, tantangan serta pertumbuhan ekonomi tersebut, maka untk menyongsong datangnya MEA 2015 yang dipercepat dari tahun 2020, Indonesia harus berperan aktif di bidang ekonomi, sosial budaya, politik dan keamanan, serta mengambil langkah-langkah strategis dan memperkuat informasi dan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mampu mengubah cara pandang, pola pikir, dan pola kehidupan manusia. Kekhawatiran terhadap kelangkaan scarcity barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, tampaknya telah semakin berkurang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi telah mampu mendorong terciptanya penemuan-penemuan yang dapat menghambat kelangkaan barang dan jasa. Melalui inovasi, riset, dan pengembangan yang terus-menerus, telah mampu menciptakan produk barang dan jasa baru uang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk barang dan jasa apa saja yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen dapat disediakan dan dipenuhi oleh produsen. Siapa saja yang berminat dan memiliki daya beli dapat memilih, meminta, dan membeli produk-produk baru, seperti handphone baru, mobil baru, TV baru, dan produk baru lainnya. Bahkan siapa saja yang memiliki potensi untuk membeli barang dan jasa dapat membelinya dengan mudah. Kemudian untuk produk potensial ekspor Indonesia seperti * Kulit dan produk kulit, sasaran ke nagara Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Filipina;* Peralatan dan instrumen medis, sasaran ke negara Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina;* Rempah-rempah untuk obat, sasaran ke nagara Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Thailand; * Makanan olahan, sasaran ke negara Malaysia, Filipina, Singapura, Kamboja, Thailand, Myanmar, dan Vietnam;* Essential oil, sasaran ke nagara Singapura;* Ikan dan produk ikan, sasaran ke negara Thailand, Vietnam, Singapura, dan Malaysia; 1 2 Lihat Money Selengkapnya
Peningkatanpenggunaan “bandwidth” merupakan “core” globalisasi dan ekonomi digital dalam menghubungkan seluruh moda dunia, tumbuh 45 kali lebih besar sejak tahun 2005. Fenomena ini diperkirakan akan meningkat sembilan kali dalam lima tahun ke depan seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna arus informasi, penelusuran ( searching
Globalisi ekonomi merupakan proses kegiatan ekonomi secara global yang melibatkan negara-negara di dunia. Adanya perdagangan bebas di era globalisasi ekonomi saat ini, UMKM “Hunay” dituntut untuk melakukan strategi-strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui tantangan yang dihadapi oleh UMKM dan strategi yang harus dilakukan pelaku UMKM agar mampu memenangkan persaingan yang begitu ketat di tengah arus globalisasi ekonomi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan sumber data primer dan sekunder yakni melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM bawang merah “Hunay” mampu mengahadapi persaingan di tengah globalisasi ekonomi, terbukti wilayah pemasaran produknya bukan hanya di Probolinggo, namun sudah sampai luar kota bahkan telah menembus pasar luar negeri. Faktor agar UMKM tetap bertahan di tengah ketatnya persaingan, yakni UMKM harus terus melakukan inovasi, meningkatkan teknologi, dan memperluas jaringan bisnis agar dapat menguasai pangsa pasar. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 127 UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 UMKM DALAM PERSAINGAN DI ERA GLOBALISASI EKONOMI Studi di UKM Hunay Probolinggo Nur Hasanatul Faizah1*, Mohammad Syaiful Suib2 Universitas Nurul Jadid * faizahnurhasanatul Micro Small and Medium Enterprises’ MSMEs competition in the era of economic globalization Study at “Hunay” MSMEs Abstract Economic globalization is a process of global economic activity involving countries in the world. The existence of free trade in the current era of economic globalization, "Hunay" MSMEs are required to carry out appropriate strategies to win the competition. This research is aimed at finding out the challenges faced by MSMEs and the strategies that must be carried out by MSME actors to be able to win such intense competition in the midst of economic globalization. In this study, researchers used descriptive qualitative methods with primary and secondary data sources namely through observation, interviews, and literature. Based on the results of the study, it was shown that the "Hunay" onion SMEs were able to face competition in the midst of economic globalization, it was proven that the area of product marketing was not only in Probolinggo, but even outside the city had penetrated foreign markets. Factors for MSMEs to survive in the midst of intense competition, namely MSMEs must continue to innovate, improve technology, and expand business networks to gain market share. Keywords MSMEs, Competitiveness, Economic globalization. Abstraksi Globalisi ekonomi merupakan proses kegiatan ekonomi secara global yang melibatkan negara-negara di dunia. Adanya perdagangan bebas di era globalisasi ekonomi saat ini, UMKM “Hunay” dituntut untuk melakukan strategi-strategi yang tepat untuk memenangkan persaingan. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui tantangan yang dihadapi oleh UMKM dan strategi yang harus dilakukan pelaku UMKM agar mampu memenangkan persaingan yang begitu ketat di tengah arus globalisasi ekonomi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan sumber data primer dan sekunder yakni melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM bawang merah “Hunay” mampu mengahadapi persaingan di tengah globalisasi ekonomi, terbukti wilayah pemasaran produknya bukan hanya di Probolinggo, namun sudah sampai luar kota bahkan telah menembus pasar luar negeri. Faktor agar UMKM tetap bertahan di tengah ketatnya persaingan, yakni UMKM harus terus melakukan inovasi, meningkatkan teknologi, dan memperluas jaringan bisnis agar dapat menguasai pangsa pasar. Kata Kunci UMKM, Daya Saing, Globalisasi Ekonomi. UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 128 UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam melimpah yang dapat menjadi modal dalam pengembangan ekonomi negara. Hal ini dapat diwujudkan dengan menghasilkan suatu produk sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Dunia bisnis saat ini telah menjamur yang mengakibatkan persaingan semakin ketat. Dalam mengembangkan usaha bisnis ada dua hal yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis, yakni kemampuan dalam menghasilkan produk dan kemampuan mengahadapi persaingan dengan pelaku bisnis lainnya Intan Shaferi; Ekaningtyas Widiastuti, 2013. Hal ini berlaku pada semua pelaku bisnis yang melayani pasar lokal maupun pasar nasional ekspor-impor. Salah satu yang memberi kontribusi dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara yakni Usaha Mikro Kecil dan Menengah selanjutnya disebut UMKM. UMKM dianggap sangat penting karena memiliki karakteristik-karakteristik yang menjadi pembeda dengan usaha besar, yakni UMKM merupakan usaha-usaha padat karya, menggunakan bahan baku lokal, dan sebagai penyedia barang-barang dan jasa yang kebutuhan pokok masyarakat berpendapatan rendah. Jumlah UMKM yang banyak di Indonesia memiliki potensi dalam perekonomian negara yakni dilihat dari 1 UMKM sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi berbagai sektor, 2 menyerap banyak tenaga kerja 3 menjadi sumber inovasi dalam pasar, 3 mampu berkontribusi besar untuk menjaga neraca pembayaran melalui ekspor sehingga berpengaruh pada pengurangan kemiskinan Tedjasuksmana, 2016. Namun, potensi yang ada tidak seimbang dengan permasalahan yang sedang dihadapi UMKM. Beberapa permasalahan yang sering dihadapi UMKM seperti; keterbatasan dalam modal, teknologi, informasi pasar, sumber daya manusia yang rendah, iklim usaha yang tidak kondusif akan menyebabkan rendahnya produktivitas UMKM. Menurut Kuncoro UMKM memiliki tantangan yang cukup berat dalam memperkuat perekonomian nasional Alief Rakhman S, 2015. Saat ini ditengah arus persaingan era globalisasi membuat UMKM harus mampu menghadapi tantangan global. UMKM dituntut untuk terus melakukan inovasi dalam mengembangkan produk, meningkatkan sumber daya manusia dan teknologi, serta memperluas pemasarannya. Hal ini diperlukan agar mampu meminimalisir bahkan menghilangkan penyebab lemahnya daya saing yang dihadapi UMKM. Sehingga dapat menambah nilai jual UMKM dan mampu bersaing dengan produk asing yang saat ini telah membanjiri pasar nasional maupun internasional. Sedangkan tolak ukur keberhasilan dalam perdagangan internasional dapat dilihat dari daya saingnya. Daya saing inilah yang menjadi kunci bagi pelaku bisnis dan negara agar berhasil dalam melakukan perdagangan di tengah arus globalisasi saat ini. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan UMKM yang dinilai cukup pesat. Kabupaten Probolinggo berada di wilayah Provinsi Jawa Timur memiliki UMKM yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. UMKM di kabupaten Probolinggo bergerak diberbagai sektor seperti perdagangan, olahan pangan, tekstil dan sebagainya. Keberadaan UMKN di Kabupaten Probolinggo ini tidak dapat dipandang sebelah mata karena telah banyak penghargaan satya kencana dalam bidang UMKM yang diperoleh kabupaten ini Ramdhana, 2016. Saat ini salah satu produk yang menjadi andalan UMKM Kabupaten Probolinggo adalah olahan bawang merah. UMKM bawang merah ini terletak di dusun Tesnan, desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu. Industri dinamakan UD. Dua Putri UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 129 UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 Solehah atau lebih dikenal dengan UMKM “Hunay”. UMKM ini dikelola oleh Nurul Khotimah sejak tahun 2010. Awal mula berdirinya UMKM ini karena melihat jumlah bawang merah yang melimpah dengan fluktuasi harga yang sering rendah saat musim panen. Oleh karena itu, Nurul Khotimah berinisiatif untuk mengolah bawang merah agar memiliki daya jual yang tinggi dengan produk pertamanya bawang goreng. Selama mengolah bawang merah ini, pihaknya memilih bawang merah berkualitas untuk menghasilkan produk terbaik. Berkat dari usaha yang digelutinya, UMKM ini telah mempekerjakan karyawan sebanyak puluhan orang. Hal ini membuktikan bahwa UMKM mampu membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Seiring waktu, Nurul Khotimah berinovasi dengan membuat snack dari bawang merah yang dinamakan camilan sehat “Hunay” dengan variasi rasa, serta membuat sambal bawang merah. Untuk pemasaran sendiri, ada tiga target pasar yakni pasar modern, tradisional dan oleh-oleh. Awalnya pemasarannya hanya sebatas wilayah probolinggo, namun terus berkembang hingga dipasarkan ke luar kota seperti lumajang, Kalimantan, papua dan Sumatra. Pada tahun 2017, UMKM ini sudah mulai melakukan ekspor ke luar negeri Edy, 2018. Melihat persaingan di era globalisasi saat ini, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian adalah tantangan apa saja yang dihadapi UMKM saat ini serta strategi yang digunakan oleh UMKM agar mampu bertahan dan bersaing di era Globalisasi ekonomi saat ini? Bertolak dari permasalahan tersebut adapun tujuan dari penelitian ini agar mengetahui tantangan yang dihadapi oleh UMKM dan strategi yang harus dilakukan pelaku UMKM lainnya agar juga mampu bertahan maupun memenangkan persaingan yang begitu ketat di tengah arus globalisasi ekonomi. LANDASAN TEORI Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM di Indonesia telah menjadi bagian penting dalam perekonomian negara. Hal ini disebabkan karena jumlah UMKM lebih banyak dari pada usaha yang berskala besar dan mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak serta mampu mempercepat proses pemerataan sebagai bagian dari pembangunan. Oleh sebab itu, sudah selayaknya UMKM mempunyai payung hukum untuk mengatur dan melindungi kegiatan UMKM Suci, 2017. Ada beberapa pengertian mengenai UMKM menurut BPS, bank Indonesia, dan bank dunia dapat dilihat melalui tabel dibawah ini Tabel 1 Pengertian UMKM Menurut BPS, Undang-Undang, Bank Indonesia, dan Bank Dunia Pekerja < 5 orang termasuk tenaga kerja keluarga Undang-Undang Negara Pasal1 Tahun 2008 usaha yang produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan dengan asset bersih paling banyak Rp. 50 juta dan omset penjualan maksimal Rp. 300 juta per tahun Aset bersih Rp. 50-500 juta UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 130 UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan omset penjualan setiap tahun Rp. 300 juta sampai Rp. 2,5 miliar Aset bersih Rp. 500 juta sampai Rp. 10 miliar,dengan penjualan setiap tahunnya mencapai Rp. 2,5 miliar sampai Rp. 50 miliar Dijalankan rakyat miskin atau dekat miskin, bersifat usahan keluarga menggunakan sumber daya lokal, menerapkan teknologi sederhana, dan mudah keluar masuk industri Aset <= Rp 200 juta Omset <= Rp 1 milyar per tahun Untuk kegiatan industri, asset < Rp 5 Milyar, untuk lainnya termasuk jasa asset < 600 juta selain tanah dan bangunan. Omset < Rp 3 milyar per tahun Pekerja < 10 orang asset < $ Pekerja < 50 orang Asset < $ 3 juta Omset < $ 3 juta per tahun Pekerja < 300 orang Asset < $15 juta Omset < $ 15 juta/tahun Sumber Singgih, 2007 Terlepas dari pengertian UMKM diatas, kelebihan UMKM adalah ditengah kelesuan perekonomian akibat terjadinya inflasi UMKM masih mampu bertahan dan berperan sebagai penopang perekonomian masyarakat kecil. Selain itu, UMKM juga terbukti mampu menambah devisa negara melalui industri kecil non formal tanpa adanya subsidi atau proteksi. Sedangkan ada permasalah yang sedang dihadapi UMKM secara umum yakni Pertama, kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar. Kedua, keterbatasan dalam memperoleh modal usaha yang memadai. Ketiga, manajemen sumber daya manusia yang masih rendah. Keempat, terbatasnya jaringan kerjasama antar pengusaha yang mengakibatkan sulitnya mendapatkan informasi mengenai pemasaran. Efendi ishak berpendapat bahwa informasi pasar sangat diperlukan agar dapat membuat rencana-rencana secara tepat dalam menjalankan bisnisnya. Kelima, masih kurangnya pembinaan yang dilakukan untuk UMKM dan kurangnya kepercayaan masyarakat pada usaha kecil. Keenam, terjadinya persaingan yang saling mematikan mengakibatkan iklim usaha menjadi tidak kondusif Alief Rakhman S, 2015. Daya Saing dalam Gobalisasi Ekonomi Konsep daya saing tidak dapat terepas dari evolusi teori daya saing itu sendiri. Awalnya teori daya saing UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 131 UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 membahas tentang kemampuan perusahaan agar tetap bertahan dalam pasar yang dinamis. Teori daya saing dikemukakan oleh beberapa pakar. Simanjuntak berpendapat bahwa daya saing merupakan kemampuan perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa dengan biaya yang rendah namun tetap memiiki kualitas yang baik serta dapat diterima oleh pasar Ariyanto, 2013. Sedangkan Latruffe mendifinisikan daya saing sebagai kemampuan negara dalam menawaarkan produk yang telah memenuhi standar kualitas, harga pasar, dan mendapatkan keuntungan yang tinggi sebagai pengganti selama melakukan proses produksi. Menurut Hitt, daya saing berbicara tentang sejauh mana perusahaan dapat memenuhi permintaaan pasar, dalam memproduksi barang dan jasa dengan tetap mempertahankan atau meningkatakan pendapatan dan karyawannya Eka Handriani, 2011. Daya saing sebuah UKM dapat berdampak pada kinerja perusahaan meliputi faktor internal, eksternal lingkungan, dan pengusaha. Gambar 1. Konsep Daya Saing Sumber Rahmana, 2009 Daya saing merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui posisi setiap produk, perusahaan, industri, dan negara daam persaingan secara nasional atau internasional. Daya saing sering digunakan untuk membandingkan dengan para pesaing. Ha ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan atau kelemahan pesaing sehingga mampu menentukan strategi yang tepat dilakukan dalam memenangkan persaingan. Daya saing dapat dianalisis dengan menggunakan 2 pendekatan yaitu RCA Revealed Comparative Advantage menggambarkan keunggulan suatu negara terhadap komoditasnya yang menyatakan suatu negara sebagai eksportir atau importir dan CMSA Constant Market Share Analysis mengukur dinamika tingkat daya saing ekspor yang menunjukkan efek dari pertumbuhan ekspor yaitu efek komposisi komoditas, distribusi pasar dan daya saing sehingga dapat mengetahui pangsa pasar suatu negara Satryana & Karmini, 2013. Menurut Tambunan Wardhani & Agustina, 2015 beberapa yang harus dipenuhi industri agar dapat bersaing secara regional maupun internasional yakni 1. Menciptakan lingkungan internal yang kondusif, meliputi kualitas sumber daya manusia, menguasai teknologi dan informasi, sistem manajemen dan organisasi yang baik, kekuatan modal dan jaringan bisnis dengan pihak luar. 2. Menciptakan lingkungan eksternal yang kondusif meliputi sistem perburuhan dan kondisi pasar buruh, kondisi infrastruktur, dan tingkat pendidikan masyarakat. Tulus Tambunan mengemukakan bahwa globalisasi ekonomi diartikan sebagai proses yang melibatkan banyak negara dalam kegiatan ekonomi dunia. Dengan adanya globalisasi ekonomi ini akan menciptakan perubahan perekonomian dunia dengan mengikuti perubahan teknologi yang semakin cepat Peningkatan Produktivitas Kemampuan dalam Mempertahankan Pangsa Pasar Suplai Tepat Waktu dan Harga Kompetitif Fleksibilitas dan Manajemen Differensiasi Produk Kemampuan Berinovasi dan Efektivitas Pemasaran UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 132 UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 dan peningkatan serta perubahan pola kebutuhan masyarakat dunia. Perkembangan yang terjadi ini mengakibatkan saling ketergantungan ekonomi dan persaingan yang semakin ketat antar negara. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin sempitnya batas-batas geografi dalam melakukan perdagangan secara nasional maupun internasional yang melibatkan berbagai negara. Pada dasarnya pelaksanaan pasar bebas mengacu pada dua prinsip yakni pertama, prinsip kebebasan berdagang freedom of trade bahwa setiap negara atau individu memiliki kebeeasan untuk berdagang dengan pihak manapun di dunia ini. Kedua, prinsip kebebasan untuk berkomunikasi freedom of communication dengan prinsip ini setiap negara memiliki kebebasan untuk memasuki negara lain dalam melakukan transaksi perdagangan internasional. Semakin sempitnya batas geografi negara menurut Halwani disebabkan oleh banyak hal, diantaranya semakin canggih dan murahnya komunikasi dan transportasi, adanya pembebasan devisa, ekonomi negara yang semakin terbuka, manajemen yang semakin efisien, kemajuan teknologi dan meningkatnya keunggulan setiap Negara Tjip Ismail, 2010. Terlepas dari itu, ada beberapa dampak yang timbul akibat globalisasi ekonomi baik itu secara positif atau negatif antara lain 1. Ekspor. Dampak positif dari kegiatan ekspor yakni setiap negara mengalami peningkatan dalam ekspor atau pangsa pasar dunia. Sedangkan dampak negatif yang timbul adalah suatu negara akan kehilangan pangsa pasar dunianya yang akan berdampak juga pada volume produksi dalam negeri dan pertumbuhan PDP serta jumlah pengangguran dan angka kemiskinan yang mengalami peningkatan. 2. Impor. Dengan adanya peningkatan impor akan berdampak negatif apabila produk dalam negeri memiliki daya saing yang rendah dengan produk-produk serupa luar negeri sehingga tidak mustahil apabila pasar domestik sepenuhnya akan dikuasai oleh produk luar negeri. 3. Investasi. Apabila daya saing investasi suatu negara rendah dan tidak kondusif dibandingkan negara lainny, maka akan berdampak pada berkurangnya arus modal ke dalam negeri dan modal investasi domestik akan lari dari negara tersebut. 4. Tenaga kerja. Dampak negatif yang muncul yakni adanya tenaga luar negeri yang menguasai dalam negeri. Jika kualitas sumber daya manusia tenaga kerja dalam negeri rendah maka tidak dapat dipungkiri nantinya peluang kesmpatan kerja akan dikuasai oleh tenaga kerja luar negeri akibat rendanya daya saing. Perdagangan bebas di era globalisasi ekonomi saat ini menuntut pelaku usaha memperluas akses jaringan bisnisnya agar dapat bersaing mengusai pasar. Pelaku usaha juga harus menghasilkan produk yang sesuai dengan selera konsumen melalui inovasi produk. Selain itu, untuk menembus pasar luar negeri pelaku usaha harus memiliki dokumen-dokuemen ekspor berkaitan dengan sertifikat produk, legalitas usaha dan lainnya Yaman, 2011. Hal ini diperlukan agar dapat memudahkan kegiatan ekspor. Banyak pelaku usaha yang memilih melakukan ekspor melalui pihak eksporitir besar yang berakibat pada tingginya biaya pengiriman dan harga produk yang ditawarkan tidak mampu bersaing dengan produk lainnya yang telah mampu melakukan ekspor sendiri. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode ini tidak menggunakan logika matematis, namun, dengan menggunakan deskripsi atau gambaran secara sistematis tentang UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 133 UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 fenomena-fenomena yang terjadi sesuai dengan fakta-fakta sehingga mendapatkan kebenaran dan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi UMKM Mulyadi, 2011. Data yang digunakan berasal dari sumber data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung dengan pihak informan Nurul Khotimah selaku pemilik UMKM bawang merah mengenai informasi seputar inovasi produk yang diproduksi, manajemen usaha dan informasi area pangsa pasar untuk memasarkan produknya. Sedangkan data sekunder diperoleh peneliti dengan melakukan studi literatur dari berbagai jurnal ilmiah, internet, buku dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah terbesar. Oleh sebab itu, sering kali terjadi fluktuasi harga yang rendah karena banyaknya jumlah bawang merah yang tersedia saat panen raya tiba. Melihat peluang bisnis tersebut, Nurul Khotimah kemudian mendirikan UMKM produk olahan bawang merah sejak 17 Oktober 2010 yang bernama UD. Dua Putri Sholehah. UMKM ini terletak di Desa Tegalrejo Rt 02 Rw 03 Kecamatan Dringu. Dalam melakukan pengolahan produk, biasanya dilakukan pemilihan bawang merah yang berkualitas. Jenis bawang merah yang diolah disini adalah bawang merah varientas biru lancor. Bahan baku ini pemilik dapatkan dari para petani dan pedagang sekitar dengan memproduksi 1,5 kwintal/hari. UMKM ini mampu memproduksi 800-900 bungkus kemasan/hari. Kemampuan UMKM dalam menghadapi persaingan di era globalisasi ini perlu ditingkatkan agar dapat bertahan. Strategi yang harus dilakukan untuk memenangkan persaingan Menurut Tambunan Wardhani & Agustina, 2015 beberapa hal yang harus dipenuhi industri agar dapat bersaing secara regional maupun internasional yakni menciptakan lingkungan internal yang kondusif meliputi kualitas sumber daya manusia, menguasai teknologi dan informasi, sistem manajemen dan organisasi yang baik, kekuatan modal dan jaringan bisnis dengan pihak luar. UMKM bawang merah “Hunay” harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dalam memproduksi olahan bawang merah. Hal ini diperlukan agar dapat memproduksi bawang merah secara efisien sehingga mampu memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu. Saat ini, UD. Dua Putri Sholihah masih sedikit menggunakan sentuhan teknologi mesin modern. Hal ini dilakukan karena teknologi modern belum bisa menggantikan teknologi manual tentang masalah rasa. Sebuah produk UMKM harus memiiki keunggulan dan kekhasan tersendiri agar mampu bertahan dalam menghadapi pesaing produk yang serupa. Awalnya UMKM UD. Dua Putri Sholehah ini menghasilkan produk bawang goreng saja. Namun, pihaknya terus berinovasi dengan memproduksi camilan sehat bawang merah dan sambal bawang. Untuk menjaga kuaitas produk yang dihasilkan, produk bawang merah goreng dikemas plastik dengan ketebalan tertentu. Untuk camilan sendiri, pihak UMKM mengemasnya dengan plastik berdesain menarik. Ada empat varian rasa dalam camilannya yakni varian ayam bakar, keju, original, dan sapi panggang. Empat varian rasa ini kemudian dikemas ke dalam kotak kecil. Sedangkan produk sambal dikemas ke dalam botol-botol plastik. Gambar 2 Hasil Produk Bawang Merah “Hunay” UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 134 UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 Di era globalisasi saat ini, hal yang sangat penting dilakukan adalah menguasai pangsa pasar. Untuk memasarkan produk UMKM bawang merah, pihaknya terus melakukan promosi melalui pemasangan baliho, mengikuti pameran atau event-event tertentu. Selain itu, UMKM bawang merah “Hunay” ini memanfaatkan teknologi informasi dengan melakukan promosi melalui media sosial seperti facebook dan blog. Dengan adanya promosi ini dapat mengingkatkan volume penjualan produk UMKM bawang merah. Hal ini terbukti dengan produk bawang merah “Hunay” tidak hanya dipasarkan di kabupaten Probolinggo namun hingga menembus pasar internasional. Ada tiga target pasar yang menjadi sasaran UMKM miik Nuru Khotimah yakni, pasar tradisional, pusat oleh-oleh, dan pasar modern. Untuk pemasaran di kabupaten probolinggo, pihak UMKM melakukan pengiriman sendiri dengan kendaraan pribadi. Sedangkan produk yang dipasarkan di luar kota Jember, Malang, Lumajang, Situbondo bahkan luar pulau Bali, Sulawesi, Kalimantan, Papua pihaknya bekerjasama dengan pihak corefour dalam memasarkannya. Selain itu, untuk terus bersaing di tengah globalisasi ekonomi ini pihak UMKM bawang merah memperluas pemasarannya dengan melakukan ekspor yang dimulai pada tahun 2017. Ekspor dilakukan ke beberapa negara seperti; Jerman, Hongkong, jepang, Korea, Taiwan, Amerika dan negara Timur Tengah. Dalam melakukan ekspor, pihaknya tidak melakukan sendiri namun melalui eksportir besar. Hal ini dilakukan karena pihaknya masih terkendala oleh peraturan perundang-undangan seperti ISO. ISO merupakan suatu standar internasional dalam manajemen mutu. ISO diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan/konsumen terhadap kualitas dan kemaanan produk usaha Yaman, 2011. Namun, saat ini UMKM telah dilakukan pendampingan oleh pihak kementerian perdagangan agar dapat melakukan ekspor sendiri. Targetnya, selama 1 tahun pendampingan pihak UMKM bawang merah “Hunay” mampu melakukan ekspor sendiri. SIMPULAN Dari pemaparan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa globalisasi ekonomi merupakan proses kegiatan ekonomi secara global yang melibatkan negara-negara di seluruh dunia. Salah satu dampak yang terjadi yakni adanya perdagangan bebas. Dengan adanya perdagangan bebas ini, memungkinkan suatu negara dapat melakukan transaksi perdagangan tanpa ada lagi hambatan. Adanya globalisasi ekonomi ini menimbulkan banyak tantangan yang harus dihadapi UMKM. Globalisasi ekonomi yang terjadi saat ini menuntut UMKM terus memperbaiki diri agar mampu memenangkan persaingan yang begitu ketat. Oleh sebab itu, ada beberapa aspek yang harus dikembangkan oleh UMKM yakni terus melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan, memanfaatkan kemajuan teknologi dalam melakukan produksi dan pemasaran, meningkatkan sumber daya manusia, memperluas informasi, mampu membaca peluang pasar dan memperluas jaringan bisnis agar mampu menguasai pangsa pasar yang tinggi. Adapun implikasi strategi-strategi yang perlu dilakukan oleh UMKM dalam menghadapi tantangan-tantangan di tengah globalisasi saat ini yakni UMKM perlu meningkatkan kemampuannya secara merata dan memiliki keunggulan tersendiri terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, UMKM disarankan mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi dan informasi selama proses produksi sampai proses pemasarannya agar dapat menguasai pasar. REFERENSI Alief Rakhman S, D. 2015. Kajian Strategi Pemberdayaan UMKM Dalam Menghadapi Perdagangan UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 135 UPAJIWA DEWANTARA VOL. 3 NO. 2 DESEMBER 2019 Bebas Kawasan Asean Studi Kasus Kampung Batik Laweyan. Etikonomi, 142, 205–220. Ariyanto, D. C. 2013. Dalam Struktur Perekonomian Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010. Edy. 2018. DWP Bakesbangpol Jawa Timur Kunjungi Pengkab Probolinggo. Probolinggo Suara Media Nasional. Eka Handriani. 2011. Pengaruh Faktor Internal Ekternal, Enterpreneurial Skill, Strategi dan Kinerja Terhadap Daya Saing UKM Di Kabupaten Semarang. Dinamika Sosial Ekonomi, 75, 47–69. Intan Shaferi; Ekaningtyas Widiastuti. 2013. Reorientasi Jaringan Pemasaran UMKM di Era Globalisasi dan Otonomi Daerah, 1-11. Mulyadi, M. 2011. Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya. Jurna Studi Komunikasi Dan Media, 151, 127–138. Rahmana, A. 2009. Peranan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Daya. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 SMATI 2009, 2009Snati, B11–B15. Ramdhana, D. 2016. Formulasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam Pemberdayaan Pelakau Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM . Universitas Airlangga, 1–10. Satryana, M. H., & Karmini, N. L. 2013. Analisis Daya Saing Ekspor Teh Indonesia Ke Pasar ASEAN Periode 2004-2013. E-Jurnal EP Unud, 55, 598–613. Singgih, M. N. 2007. Strategi Penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM Sebagai Refleksi Pembelajaran Krisis Ekonomi Indonesia. Ekonomi Modernisasi, Vlolume 3, 218–227. Retrieved from Suci, Y. R. 2017. Perkembangan UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos, 61, 51–58. Tedjasuksmana, B. 2016. Potret UMKM Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, 189–202. Retrieved from - Budianto Tjip Ismail. 2010. Peradilan Pajak dan Kepastian Hukum di tengah Globalisasi Ekonomi. Hukum, 172, 271–294. Wardhani, R. S., & Agustina, Y. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Daya Saing pada Sentra Industri Makanan Khas Bangka di Kota Pangkalpinang. Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 64–96. Yaman, A. 2011. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Iso 9001 2008 Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Umkm, 21–29. ... Sedangkan menurut Tambunan, semakin mempersempit batas kegiatan ekonomi secara nasional dan regional disebabkan oleh banyak hal, termasuk komunikasi dan transportasi yang semakin canggih dan murah, lalu lintas devisa yang semakin bebas, semakin terbuka perekonomian negara, penggunaan penuh keunggulan komparatif dan kompetitif masing-masing negara, metode produksi dengan organisasi manajemen yang lebih efisien, dan perkembangan pesat perusahaan multinasional di seluruh dunia Tambunan & Indonesia, 2005. Selain itu menurut Faizah membuat lebih banyak industri melangkah maju karena perkembangan teknologi, meningkatnya biaya dunia per kapita rata-rata, tingkat pendidikan masyarakat dunia yang semakin maju, sains dan teknologi di semua bidang dan meningkatnya populasi dunia Faizah, 2020. ...Chamdan PurnamaYohanis Singgih BudihartoDwi Rizki MaulanaFrieda KrisantiCurrent and prospective business characteristics enter the market climate. So today we live in four eras at the same time, the globalization of the economic period, the period of information technology, the strategic efficiency management era, and the revolutionary era in management. We must discover the characteristics of each period and bring it against management principles. Based on the results of the assessment, it is known that Kademangan Village not only has abundant natural potential, but is also supported by skilled Human Resources HR, especially in handicrafts and food preparations. Even so the living conditions of the people, especially the economic aspects, are not sufficient. This is caused by several factors such as the still poor quality of human resources and inadequate village infrastructure. For example, the community of handicrafts and food preparations have not been able to produce different products and of good quality so that they have high selling points. Considering these various conditions, the PKM Student Activity Center activities are directed at the economic aspect by organizing training for community service activities with the theme "Entrepreneurship Training to Improve Community Economy in Kademangan Village, Mojoagung District, Jombang Regency". Keywords Economy; Entrepreneurship; SocietyDewi SulistianingsihPujiono PujionoArif HidayatAndry SetiawanWhen a product, handicraft or agricultural product, which has distinctive characteristics, and can be distinguished from products from other regions, which is influenced by geographical factors and human factors, then the product can be categorized as a geographical indication product. The benefits of geographical indications are believed to have a positive impact, especially in terms of economic and social aspects. Socially, geographical indications are able to develop local communities. Economically, geographical indications are able to provide welfare for local communities. This article is the result of research using normative juridical research. This type of research is qualitative research. The data collected in this study consisted of primary data and secondary data. Primary data is primary legal material, namely in the form of norms or basic rules and legal doctrines and laws and regulations related to the research theme. Secondary legal materials are books related to the research theme in the form of research results, reports, articles in the mass media and the internet, seminar results, or other scientific meetings relevant to this research. The purpose of this study is to analyze the potential economic value of geographically indicated products and to analyze the strategies adopted to increase the economic value of geographically indicated products in order to be able to provide welfare for local communities. This article will discuss the analysis of the existing economic value of geographical indication products and appropriate strategies to increase the economic value of geographical indication products. Not all geographical indication products are able to provide economic value that can directly generate prosperity for local communities. There needs to be a strategy that is carried out, not only by the people who own geographical indication products, but also the Indonesian government and various other related parties, such as academics and business ShohibRani Nurul Laili HerzegovinaAchmad HanafiFidhia YuningtiyasThe need on economic influenced some societies either to work or to create new business were part of way to make them in survive. One of them were Lumajang people who had micro, small, medium enterprises that produced crackers. The appearence of Pandemi Covid-19 effected to the business sector so that the accompany must be have new strategic to solve this problems. One of them was UD X as micro, small, medium enterprises which have effected by this pandemi Covid-19. The research was field research, the data collection were interviews, observation, documentation, field-notes, questionnaire, and the direct observation as primary data which supported by secundary data of the research from the texts or other resources by using triangulation analysis. The result of IFASUD analysis that X had some weakness in solving the marketing challenges such as cost of goods expensive and some costs of goods sold. Thus, the result revealed the UD X was quadrant IX showed that UKM Crackers of UD. X has to improve the administration of conglomerate divest, and the quadrant result IV position UD. X should do the aggressive attack in order that the running UKM crackers X could be creative industry is one of the industries that currently supports the Indonesian economy. The purpose of this study is to formulate the distribution model of Jember's creative industry towards the international market. This study is quantitative-descriptive research conducted in Jember using SMEs as population. Furthermore, samples were taken by using a non-probability sampling technique with a convenience sampling method. The analytical tool used in this study was a fishbone diagram. The results of the fishbone diagram analysis showed several causes of SMEs growth problems such as the lack of HR skills in foreign languages, the inadequate of sophisticated technology in business, and the minimal amount of business capital. The inappropriate adoption of the technology was then identified as the root cause of the problem. Thus, the distribution model for the creative industry to increase competitiveness in the international market is the technology application in every element of the SMEs. Keywords creative industry, distribution model, fishbone diagram, international marketSafira Aliyani FirdausIgo Fadilah IlhamLiza Putri Aqidah Imam BuchoriThis study aims to determine and analyze the appropriate strategies to improve the economy of MSMEs when new normal is applied due to the impact of the Covid-19 pandemic.. The results obtained from this study indicated that there was a need for fast, precise and tangible steps from the government and business actors to overcome the losses that have occurred due to the pandemic and to make updates and evaluations of the business cycle following the current conditions so that businesses can continue to survive and Nur SinggihUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Realitas yang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa UMKM Usaha Mikro, Kecil, Menengah adalah sektor ekonomi nasional yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Rendahnya profesionalisme sumber daya manusia yang mengelola, keterbatasan permodalan dan akses terhadap perbankan dan pasar, kemampuan penguasaaan teknologi yang rendah menjadi permasalahan yang harus dicarikan solusi untuk strategi penguatan UMKM Arief RahmanaABSTRAK Usaha Kecil Menengah UKM mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi dan industri suatu negara. Hampir 90% dari total usaha yang ada di dunia merupakan kontribusi dari UKM. Disamping itu, UKM mempunyai kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja. Studi empirik menunjukkan bahwa UKM pada skala internasional merupakan sumber penciptaan lapangan pekerjaan. Kontribusi UKM terhadap penyerapan tenaga kerja, baik di negara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia, mempunyai peranan yang signifikan dalam penanggulangan masalah pengangguran. Dalam era ekonomi global saat ini, UKM dituntut untuk melakukan perubahan guna meningkatkan daya saingnya. Salah satu faktor penting yang akan menentukan daya saing UKM adalah teknologi informasi TI. Penggunaan TI dapat meningkatkan transformasi bisnis melalui kecepatan, ketepatan dan efisiensi pertukaran informasi dalam jumlah yang besar. Studi kasus di Eropa juga menunjukkan bahwa lebih dari 50% produktivitas dicapai melalui investasi di bidang TI. UKM dikatakan memiliki daya saing global apabila mampu menjalankan operasi bisnisnya secara reliable, seimbang, dan berstandar IsmailThis research discusses the problem of legal certainty in economic globalization and tax court as legal enforcement instrument and tax dispute settlement through tax court. This research uses qualitative research method which secondary data is legal source. Using this method, this research found First, tax court might be an important instrument in the effort of creating legal certainty; Second, tax court is a court under Supreme Court which exercise court kehakiman power in the matter of taxation; Third, tax dispute is a dispute in the matter of taxation between subject of tax wajib pajak and government official which has authority in taxation. Key word Tax court, legal certainty, economic globalizationDalam Struktur Perekonomian Provinsi Jawa Tengah TahunD C AriyantoAriyanto, D. C. 2013. Dalam Struktur Perekonomian Provinsi Jawa Tengah Tahun Faktor Internal Ekternal, Enterpreneurial Skill, Strategi dan Kinerja Terhadap Daya Saing UKM Di Kabupaten SemarangEka HandrianiEka Handriani. 2011. Pengaruh Faktor Internal Ekternal, Enterpreneurial Skill, Strategi dan Kinerja Terhadap Daya Saing UKM Di Kabupaten Semarang. Dinamika Sosial Ekonomi, 75, Jaringan Pemasaran UMKM di Era Globalisasi dan Otonomi DaerahEkaningtyas WidiastutiEkaningtyas Widiastuti. 2013. Reorientasi Jaringan Pemasaran UMKM di Era Globalisasi dan Otonomi Daerah, Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar MenggabungkannyaM MulyadiMulyadi, M. 2011. Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya. Jurna Studi Komunikasi Dan Media, 151, 127-138. Daya Saing Ekspor Teh Indonesia Ke Pasar ASEAN PeriodeAnalisis Daya Saing Ekspor Teh Indonesia Ke Pasar ASEAN Periode 2004-2013. E-Jurnal EP Unud, 55, UMKM Usaha Mikro Kecil dan MenengahY R SuciSuci, Y. R. 2017. Perkembangan UMKM Usaha Mikro Kecil dan MenengahAnalisis Faktor-Faktor yangR S WardhaniY AgustinaWardhani, R. S., & Agustina, Y. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang
TantanganNasionalisme Indonesia Dalam Era Globalisasi. Masih segar dalam ingatan kita, bahwa krisis multidimensi yangberkepanjangan—puncaknya tahun 1997-2000—merupakan pengalamanterpahit dalam krisis ekonomi, politik, dan hukum pasca kemerdekaan In-donesia. Krisis yang dapat diibaratkan negara-bangsa yang turbulensi (chaos)di mana banyak
66EceJn. 7937l18j6x.pages.dev/3637937l18j6x.pages.dev/4867937l18j6x.pages.dev/817937l18j6x.pages.dev/2227937l18j6x.pages.dev/3187937l18j6x.pages.dev/1357937l18j6x.pages.dev/1337937l18j6x.pages.dev/10
jurnal perekonomian indonesia dalam era globalisasi