7 Cara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar Beserta Kaidahnya – Drama merupakan karya sastra yang sering kali kamu jumpai. Sebuah drama akan menggambarkan realita kehidupan atau tingkah laku manusia yang dipentaskan. Agar pementasan drama berjalan dengan baik dan sempurna maka akan memerlukan naskah drama. Nah, naskah drama inilah yang merupakan bahan mentahan sebelum drama dipentaskan. Sebelum membuat naskah drama, ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh penulis. Selain itu ada unsur dan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam naskah drama. Apa Itu Naskah Drama?Daftar IsiApa Itu Naskah Drama?Karakter Naskah Drama Unsur-unsur Naskah DramaKaidah Penulisan Naskah DramaCara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar Daftar Isi Apa Itu Naskah Drama? Karakter Naskah Drama Unsur-unsur Naskah Drama Kaidah Penulisan Naskah Drama Cara Menulis Naskah Drama yang Baik dan Benar exploringzhongguo Apakah kalian pernah menonton sebuah drama? Drama biasanya dipentaskan dalam sebuah acara seni ataupun pentas seni di sekolah. Namun, apakah kamu mengetahui arti drama dan naskah drama? Kata drama sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu draomai jika diartikan yaitu beraksi, bertindak, berbuat, dan juga berlaku. Saat mementaskan drama, para tokoh akan mengungkapkan dialog serta gerak-gerik dan juga unsur artistik dalam pertunjukannya. Sementara naskah drama merupakan teks yang berisi dialog antar tokoh, atau gambaran karakter-karakter tokoh di dalam sebuah cerita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI naskah drama diartikan sebagai karangan yang masih dalam bentuk tulis tangan. Karakter Naskah Drama Setiap karya memiliki ciri khasnya sendiri, ciri inilah yang sebagai identitas yang melekat. Dengan ciri-ciri tersebut pembaca akan mengenali dan membedakan karya tersebut. Begitu juga dengan naskah drama, kamu bisa mengetahuinya dengan melihat ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri naskah drama yang perlu kamu ketahui Bentuk naskah atau teksnya berisi dialog yang diucapkan oleh tokoh. Terdapat aksi dan konflik antar tokoh. Naskah mengandung instruksi khusus kepada tokoh saat memainkan perannya. Instruksi dalam naskah biasanya ditulis dalam tanda kurung. Menggunakan teks sampiran atau petunjuk yang menjelaskan keadaan cerita. Terdiri dari beberapa babak, dan setiap babak berisi adegan tokoh. Naskah drama memiliki jumlah tokoh yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan novel atau cerpen. Unsur-unsur Naskah Drama Sebuah naskah drama menyajikan cerita yang hendak dipentaskan. Dalam sebuah naskah drama juga terdapat unsur-unsur yang menjadi bagian penyusunnya, yaitu Tema. Merupakan gagasan utama cerita yang mejalin keseluruhan struktur dalam isi drama. Tokoh. Merupakan unsur yang berperanan Penting menceritakan watak dan karakter yang sedang diperankan. Latar. Merupakan keterangan yang menjelaskan suasana, waktu, tempat dalam sebuah cerita. Konflik. Merupakan pertentangan atau ketegangan yang dialami tokoh utama. Babak. Merupakan bagian-bagian dalam pementasan. Digunakan untuk menandakan babak satu dengan babak berikutnya. Dialog. Kata-kata yang akan diucapkan setiap tokoh saat pementasan. Amanat. Setap cerita atau drama memiliki amanat yang ingin disampaikan kepada penonton. Amanat juga berfungsi sebagai kesimpulan dari cerita. Kaidah Penulisan Naskah Drama Dalam sebuah naskah drama terdiri dari runtutan percakapan, sehingga bahasa yang digunakan yaitu bahasa sehari-hari. Drama biasanya tidak terlalu memperhatikan penggunaan kata baku. Meski demikian ada kaidah kebahasaan yang perlu diperhatikan ketika membuat naskah drama, yaitu Saat menuliskan dialog diawali dengan nama tokoh lalu menceritakan percakapan. Saat mengungkapkan dialog tokoh menggunakan tanda baca titik dua. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan pikiran atau perasaan yang dirasakan tokoh. Seperti menginginkan, membenci, mengalami dan lainnya. Menggunakan kata keterangan waktu. Seperti hari ini, besok, kemarin, lusa dan lainnya. Menggunakan kata sifat yang berfungsi menggambarkan suasana cerita. Pada awal kisah menyertakan prolog sebagai pengantar dan epilog sebagai penutup cerita. Naskah drama sebenarnya hampir mirip dengan cerpen dan novel, namun bedanya cerpen ditulis dengan bentuk yang naratif serta memenuhi seluruh halaman. Sedangkan naskah pada drama hanya ditulis ke dalam bentuk dialog antar pemeran atau tokoh. Lalu, bagaimana cara menulis naskah drama? Berikut langkah-langkah cara menulis naskah drama secara umum 1. Menentukan Ide Cerita Menentukan ide adalah langkah pertama yang harus kamu lakukan sebelum memulai membuat naskah drama. Ide cerita berupa gambaran secara umum cerita yang ingin di tayangkan dalam drama. Ide cerita yang menarik membawakan sebuah konflik. Biasanya pasti kamu melihat berbagai drama atau novel menyajikan konflik dalam ceritanya. Jika cerita tersebut tidak ada konflik, maka membuat cerita itu membosankan bukan? Kamu bisa mengadaptasi ide cerita dari kehidupan sehari-hari, novel atau cerpen, film dan lainnya. Ataupun, kamu bisa mengangkat cerita rakyat di daerahmu, misalnya tentang maling kundang, sangkuriang, timun mas, dan lainnya. 2. Menentukan Tema Setiap cerita dalam naskah drama tentu saja memiliki tema. Penentuan tema sangatlah penting, karena tema inilah yang digunakan untuk membangun sebuah cerita dalam naskah drama. Tema dapat dikatakan sebagai ide pokok, dengan menentukan tema kamu juga akan lebih mudah dalam menentukan judul cerita. 3. Menentukan Judul Naskah Hampir semua karya memiliki judul. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI judul merujuk pada kepala karangan yang menyiratkan secara pendek isi ataupun maksud dari bab. Tanpa sebuah judul sebuah karya akan terasa hambar dan menjadi tidak menarik. Judul merupakan hal pertama yang akan dilihat oleh pembaca. Keberadaannya membuat pembaca menentukan tertarik atau tidak. Sebaiknya ketika menentukan judul pada naskah drama tidak menggunakan judul yang terlalu panjang, namun memiliki daya tarik. 4. Merumuskan Naskah Cerita Menyusun sebuah naskah drama sebenarnya bisa dibilang gampang-gampang susah, tidak hanya dituntut untuk mengerjakan suatu tulisan. Tetapi kamu juga dituntut agar membuat tulisan atau naskah yang bisa membuat penonton nantinya menikmati cerita. Pada tahap ini, kamu harus menyusun pemetaan tokoh, menentukan karakteristik tokoh, kerangka cerita mulai dari pengenalan hingga akhir konflik. Sehingga, dengan melengkapi semua hal tadi cerita yang kamu bawakan memiliki alur yang tersusun. 5. Membuat Sinopsis Cerita Jika kamu sudah menentukan ide cerita, tema, hingga judul, lalu tulislah sinopsis cerita yang pendek. Sinopsis berisi gambaran utama dan ide yang sudah kamu rancang. Ceritakan peristiwa-peristiwa yang kamu anggap penting saja, yang menjadi sumber cerita. Dari situ pembaca bisa mengetahui peristiwa apa saja yang akan terjadi. 6. Mulai Menulis Cerita Kini setiap unsur dalam naskah drama yang ingin kamu susun, sudah tersedia. Sekarang saatnya menuliskannya. Tuliskan semua apa saja yang kamu pikirkan. Jangan takut salah, tuliskan semua berdasarkan sinopsis yang telah kamu buat. 7. Merevisi Cerita Jika kamu telah menuliskan naskah drama, kini dibagian ini saatnya kamu memeriksa kembali naskah yang telah kamu susun. Mulai dari ejaan, penggunaan tanda baca, hingga masalah yang disajikan dalam cerita. Pada tahap ini, bisa saja cerita yang telah kamu susun berkembang dan bisa saja mengalami perubahan. Namun, perlu kamu ingat proses revisi harus menentukan kapan waktu berhentinya. Bayangkan jika kamu terus merevisi naskah yang kamu buat? Maka kamu tidak akan pernah menyelesaikan tulisan yang kamu buat. Tidak menjadi masalah jika naskah drama yang pertama kali kita buat jelek, kan nantinya kamu bisa menyusunnya lagi, yang pasti kamu mengetahui langkah-langkahnya. Penutup Demikian ulasan mengenai cara menulis naskah drama yang baik dan benar beserta kaidahnya. Sekarang kamu udah pahamkan cara menulis naskah dengan baik dan benar. Kini kamu sudah siap untuk menuliskan karya kamu! Semoga artikel cara menulis naskah drama ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos. Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu ya. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
Sebuahkeluarga dengan tiga anak, dua lelaki, satu perempuan, tahu apa yang harus dilakukan. Hidup terpencil di sebuah bukit, mereka tampak bebas menggarap lahan yang ada hampir-tak berbatas. Bayam, kangkung, kul, singkong, kacang panjang, cabai, sudah bertahun-tahun menghidupi keluarga ini sejak pengantin baru.
Saat membuat naskah, minimal naskah dikerjakan dikertas yg ukurnannya ... dibandingkan ukuran komik asli a. dua kali lipatb. tiga kali lipatc. empat kali lipatd. lima kali lipat A. dua kali lipatmaaf jika salah
Salahsatu langkah dalam menulis naskah drama adalah. Question from @Aurell1246 - Sekolah Menengah Pertama - Seni. Nightwing12 Tuliskan alurnya dulu lalu tokoh dan temanya . 0 votes Thanks 1. raysha83 Menentukan tema,menentukan judul,menentukan tokoh . 0 votes Thanks 1. More Questions From This User See All.
Jakarta - Naskah drama adalah teks tertulis berisi alur cerita yang digambarkan menggunakan dialog-dialog antar tokoh. Berbeda dari naskah cerita, seperti cerpen atau novel, naskah drama tidak mengisahkan cerita secara langsung, melainkan menggunakan dialog para demikian, naskah drama lebih berfokus pada pembicaraan para tokoh agar penonton dapat mengerti keseluruhan jurnal Pembelajaran Menulis Naskah Drama yang diterbitkan Universitas Pendidikan Indonesia, secara umum naskah drama memiliki unsur tema, latar, tokoh dan penokohan, perlengkapan, dan memiliki unsur-unsur tersebut, berdasarkan e-Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Teks Drama yang diterbitkan Kemendikbud, naskah drama juga memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut1. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu atau konjungsi sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, dan Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang sedang terjadi, seperti misalnya menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, Menggunakan kata kerja untuk menyatakan sesuatu yang sedang dipikirkan atau dirasakan oleh merasakan, menginginkan, mengharapkan,mendambakan, mengalami, dan Menggunakan banyak kata sifat descriptive language untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud, misalnya rapi, bersih, baik, gagah, dan Menulis Naskah DramaMengutip buku Seri Asyiknya Berbahasa Ayo Menulis Naskah Drama karya Suryaning Wulan, ini dia langkah-langkah dalam menulis naskah drama1. Menentukan Jenis DramaSebelum menulis naskah drama, kamu tentu menentukan terlebih dahulu jenis drama yang ingin ditampilkan. Berdasarkan jenisnya, drama terbagi menjadi drama komeditragedi, tragedi komedi, melodrama, opera, pantomim, tablo, force, dan komedi adalah drama yang menghibur dan berisi sindirian halus, sedangkan drama tragedi adalah drama yang menampilkan cerita sedih dengan melibatkan tokohdalam konflik atau masalah yang serius. Dengan begitu, drama tragedi komedi merupakan drama sedih yang diselingi dengan adegan-adegan melodrama adalah drama yang sangat sentimental, pementasannya sangat mendebarkan dan juga mengharukan. Sementara drama opera adalah drama yang mengandung musik serta dari drama pada umumnya, pantomim adalah drama yang ditampilkan hanya dengan gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan. Mirip dengan pantomim, tablo juga menampilkan drama dengan gerak tubuh bersamaan dengan mimik wajah drama force adalah sebuah pertunjukan jenaka yang mengutamakan kelucuan dan mengandung unsur sindiran. Lalu, satire adalah drama yang mengandung pesan kebijaksanaan, tetapi ditampilkan dengan Menentukan Tema DramaTema adalah dasar dari sebuah cerita. Secara umum, tema dibagi menjadi tiga, yaitu tema estetis, etis, dan religius. Pengertian tema estetis, yakni tema yang berisi keindahan, baik secara fisik maupun etis adalah tema yang berkaitan dengan idealisasi yang ada di masyarakat, seperti kepahlawanan, kejujuran, norma sosial, dan sebagainya. Sementara tema religius merupakan tema yang berhubungan dengan Mencari Inspirasi Ide CeritaIde cerita bisa diperoleh melalui pengalaman pribadi penulis atau orang di sekitarnya, melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar penulis, atau menyadur dari cerita yang sudah ada, seperti novel, cerpen, legenda, cerita rakyat, dan Menentukan Alur CeritaPada tahap ini, kamu akan mulai menyusun kerangka cerita. Ditinjau dari arah gerak cerita, alur dibedakan menjadi tiga, yaitu alur maju, mundur, dan campuran maju-mundur. Secara lebih rinci, ada enam tahap perkembangan alur drama yang dijabarkan seperti di bawah inia. EksposisiTahap eksposis disebut juga sebagai tahap perkenalan. Pada tahap ini, penonton akan berkenalan dengan gambaran cerita dan tokoh drama meskipun hanya KonflikPada tahap ini, para tokoh sudah mulai terlibat dalam permasalahan pokok. Permasalahan pertama inilah yang memulai alur KomplikasiTahap komplikasi adalah tahap ketika permasalahan semakin berkembang dan bertambah KrisisDalam tahap ini, cerita sudah memasuki puncak konflik. Jika dilihat dari sudut pandang penonton, bagian ini merupakan puncak ketegangan sebuah pertunjukan ResolusiResolusi merupakan tahap penyelesaian masalah. Para tokoh mulai menemukan jalan keluar yang KeputusanKeputusan adalah tahap terakhir dari sebuah drama dengan berakhirnya semua Menentukan tokoh dan karakternya penokohanUntuk membuat sebuah drama, kamu tentu membutuhkan tokoh untuk memerankan cerita yang sudah ditulis. Ada dua jenis tokoh yang harus kamu tentukan, yakni protagonis yang merupakan tokoh utama dan antagonis, yaitu orang yang menentang tokoh utama. Selain itu, tentukan juga tokoh pendamping dalam itu, kamu juga perlu menentukan karakter yang khas untuk setiap tokoh. Perbedaan karakter inilah yang memicu adanya konflik dalam berilah nama yang sesuai dengan latar belakang kehidupan sosial tokoh yang kamu ciptakan untuk membedakan antara satu tokoh dan yang Menentukan Latar CeritaPerlu diketahui bahwa latar cerita sangat mendukung jalannya sebuah drama, lho. Latar dalam sebuah drama umumnya meliputi latar waktu, tempat, dan suasana. Penjelasan latar biasanya tercermin pada keterangan yang diberikan dalam naskah atau diselipkan dalam dialog Menentukan Gaya Bahasa yang DigunakanPenggunaan gaya bahasa akan berhubungan dengan pemilihan majas dan warna lokal dalam cerita. Ada kalanya dialog tokoh berisi percakapan yang diselipi majas sehingga membutuhkan penghayatan pentonton untuk itu, gaya bahasa juga bisa menggunakan bahasa daerah tertentu sesuai dengan latar belakang kehidupan Membaca dan merevisi naskah dramaSetelah naskah drama selesai ditulis, sebaiknya kamu membaca kembali dan melakukan revisi. Tujuannya, agar cerita drama bisa ditampilkan lebih baik.
Terakhiryang Anda butuhkan dalam sebuah tim adalah awal dari tawa dan suka. Terkadang humor dan tawa Anda dapat menyortir surat dan membuangnya. Dengan skenario ini lebih dekat dengan tagihan lotere yang disahkan dalam sejarah kontes. Beberapa fitur lainnya seperti koneksi antara 20x dan 5.000x taruhan Anda pada lotere. Membuat banyak
Kita sering sekali menyebut kata Naskah, tetapi tau gak sih Apa itu naskah? Mari kita bahas tentang pengertian naskah dan jenis-jenis naskah yang ada dalam karya sastra ini dan pastinya biar tidak bingung lagi tentang naskah. Dalam dunia kepenulisan tentunya akan mengenal berbagai jenis teknik, dan naskah adalah salah satu diantaranya. Naskah sendiri bisa diartikan sebagai tahap awal dari susunan sebuah buku. Bentuknya lembaran dan beberapa bagian bisa dimasukan dalam buku dan beberapa lagi akan dieliminasi atau tidak digunakan. Menyusun naskah bisa diartikan sebagai menyusun sebuah buku. Namun, harus diketahui naskah berbeda dengan buku. Lalu, seperti apa bedanya dan apa sebenarnya pengertian dari naskah? Maka bisa menyimak penjelasan di bawah ini. Daftar Isi 1Apa itu Naskah Secara umum?Pengertian Naskah Menurut Ahli1. KBBI 2. Imam Suryono 3. Molton 4. Sendarastik 5. Ferdinand Brunetierre 6. Baried Jenis-Jenis NaskahA. Naskah FiksiB. Naskah Non FIksi Apa itu Naskah Secara umum? Pengertian naskah adalah istilah yang sering terdengar oleh indra pendengaran, dan umum dikenal oleh siapa saja yang terjun di dunia kepenulisan. Naskah kemudian lebih dikenal dalam dunia perfilman. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan naskah? Naskah secara umum memiliki definisi sebagai sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik untuk menjadi acuan dalam proses produksi. Naskah ini bisa dikatakan sebagai dasar sebuah cerita dalam film maupun dalam pementasan drama teater. Susunannya dibuat dramatik, menampilkan setting waktu, tempat, kondisi, dan juga dialog dari beberapa tokoh. Bentuk naskah biasanya adalah tulisan dan dijilid yang kemudian menampilkan adegan demi adegan. Struktur khas ini akan memudahkan tim produksi untuk menyiapkan semua kebutuhan dalam proses pengambilan gambar. Selain itu, strukturnya juga memudahkan para pemain untuk bisa menghafalkan dialog dan menjiwainya. Sebab menjelaskan secara sekilas mengenai kondisi tempat dan suasana dalam dialog yang akan dibawakan oleh tokoh. Selain menjadi dasar dalam pembuatan suatu film, naskah juga bisa menjadi bagian atau tahapan dari penulisan buku. Naskah ini berupa tulisan yang masih kasar dan perlu diedit, biasanya dalam bentuk lembaran. Jika diketik menggunakan perangkat digital, maka biasanya perlu editing dilakukan langsung di perangkat. Penulis biasanya akan mengirimkan naskah ini ke editor sebuah penerbit untuk dibaca atau dicek kualitasnya. Jika disetujui, maka naskah akan diterbitkan dalam bentuk buku maupun bentuk terbitan lainnya. Pengertian Naskah Menurut Ahli Banyak ahli kemudian mendefinisikan apa itu naskah, dan naskah adalah salah satu bentuk karya tulisan yang menjadi dasar dalam pembuatan sebuah film atau drama. Supaya lebih mudah memahami apa itu naskah. Maka berikut pendapat sejumlah ahli mengenai definisinya 1. KBBI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian naskah adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan dan belum diterbitkan. Namun di era modern seperti sekarang, naskah tidak ditulis manual memakai tangan. Melainkan diketik di perangkat digital menggunakan aplikasi khusus, misalnya dengan Google Document atau mungkin Ms. Word dan aplikasi yang sejenis. Meskipun begitu, strukturnya masih kasar dan bisa jadi saat dikirimkan ke editor akan mengalami banyak revisi. 2. Imam Suryono Pendapat berikutnya datang dari Imam Suryono. Beliau berpendapat, definisi naskah adalah sebuah drama yang berisi aksi atau perbuatan yang menjelaskan tentang suatu masalah yang dihadapi oleh seorang tokoh. Pendapat yang disampaikan beliau berfokus pada naskah drama yang dijadikan dasar dalam pementasan drama di teater. Sehingga naskah ini menjadi salah satu unsur penting yang membangun sebuah drama untuk bisa diperankan dengan baik oleh para pemain atau aktor dan aktris. 3. Molton Molton juga menjelaskan pengertian naskah adalah drama. Menurutnya, definisi naskah drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak life presented in action. 4. Sendarastik Pendapat berikutnya disampaikan oleh Sendarastik, yang juga mendefinisikan tentang pengertian naskah sebagai sebuah naskah drama. Menurutnya naskah adalah bahan dasar sebuah pementasan dan belum sempurna bentuknya apabila belum dipentaskan. Naskah drama juga sebagai ungkapan pernyataan penulis playwright yang berisi nilai-nilai pengalaman umum juga merupakan ide dasar bagi aktor. Sehingga di dalam naskah akan menjelaskan tentang pernyataan yang ingin disampaikan oleh penulisnya. 5. Ferdinand Brunetierre Pendapat selanjutnya datang dari Ferdinand Brunetierre. Menurut beliau, naskah adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan dimunculkan dalam drama yang memerankan isi naskah cerita. 6. Baried Terakhir adalah pendapat dari Baried, yang juga menjelaskan naskah drama. Menurutnya, naskah drama adalah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bansa masa lampau. Naskah sendiri secara etimologi atau asal kata diambil dari bahasa arab yaitu dari kata nushkhatum. Artinya adalah potongan kertas, karena umumnya naskah ini berbentuk lembaran yang perlu dikoreksi. Dalam pembuatan naskah drama maupun naskah untuk terbitan buku cetak dan buku digital. Seorang penulis perlu menyusun naskahnya terlebih dahulu, melalui naskah inilah penulis akan menjelaskan tema secara maksimal. Naskah tidak terbentur oleh masalah jumlah halaman dan jumlah kata. Sebab naskah ini kedepannya akan dijilid menjadi buku yang dalam satu judul bisa berisi 300 halaman bahkan sampai 500 halaman atau lebih. Menyusun naskah membantu penulis menyusun sebuah buku secara bertahap dan tetap sistematis. Umumnya, untuk meminimalkan kesalahan proses penulisan naskah dilakukan dulu jika sudah selesai baru dikirimkan ke penerbit untuk dicek kualitasnya. Pengiriman naskah bisa dalam bentuk digital dan bisa dalam bentuk dicetak, disesuaikan dengan kebijakan penerbit yang dipilih. Naskah ini kemudian ditentukan apakah diterima, diterima dengan catatan khusus, atau langsung ditolak. Naskah yang diterima oleh penerbit kemudian akan dicetak menjadi buku. Dimana mulai dibuat desain layout agar tampak seperti buku pada umumnya. Naskah yang sudah dicetak kemudian tidak bisa lagi disebut naskah, melainkan disebut dengan jenis cetakannya. Jika dicetak menjadi buku maka disebut buku, jika dicetak menjadi monograf maka disebut monograf, dan begitu seterusnya. Jadi, secara sederhana naskah ini adalah tahap awal dari sebuah buku dan bentuknya masih kasar sekaligus berupa lembaran yang belum dijilid menjadi satu. Naskah dalam dunia kepenulisan kemudian memiliki beberapa jenis. Dalam dunia kepenulisan buku, jenis naskah adalah sebagai berikut A. Naskah Fiksi Naskah fiksi adalah naskah yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Sehingga tema atau apapun yang tertulis di dalam naskah fiksi ini sifatnya tidak nyata dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Dalam dunia kepenulisan, jenis naskah ini paling umum dijumpai karena menyasar seluruh lapisan masyarakat. Bentuk naskah fiksi sendiri bermacam-macam, paling dominan adalah naskah untuk novel dan cerita pendek. Isi naskah yang merupakan hasil rekaan atau hasil imajinasi penulisnya kemudian bisa menggugah perasaan pembaca. Sekaligus menggugah keinginan pembaca untuk membaca isinya dari awal sampai akhir. Naskah fiksi umumnya juga berusaha untuk menggugah perasaan pembaca merasakan apa yang diceritakan di dalamnya. Apa yang diceritakan adalah murni buah pikiran dan pemikiran atau pendapat penulis, Sehingga sifatnya subjektif. B. Naskah Non FIksi Jenis naskah yang kedua adalah naskah non fiksi yang merupakan kebalikan dari naskah fiksi. Naskah non fiksi adalah naskah yang berisi penyampaian suatu hal yang sifatnya nyata sehingga bisa dibuktikan kebenarannya secara langsung. Naskah jenis ini memerlukan tahapan yang panjang untuk bisa disusun dengan baik oleh penulisnya. Penulis perlu melakukan penelitian, dimulai dari menentukan tema, kemudian mengumpulkan referensi, dan mencari data, baru menarik kesimpulan. Tahapan panjang dari penyusunan naskah non fiksi membuatnya punya sifat objektif yang tinggi. Sebab berusaha untuk menarik minat dan menggugah nalar dari pembaca. Pembaca diajak berpikir secara logis, setiap hasil pemikiran ada penjelasan ilmiahnya. Tidak ada yang namanya sihir, tipu muslimat, dan sebagainya. Sebab segala hal yang dimuat di dalam naskah non fiksi adalah nyata dan bisa dijelaskan secara terperinci atau secara ilmiah. Naskah fiksi bisa dalam bentuk hasil penelitian, monograf, buku teks, biografi, autobiografi, dan sebagainya. Sehingga semua buku non fiksi atau buku ilmiah yang menjelaskan tentang fakta di lapangan masuk ke dalam kategori naskah non fiksi. Naskah non fiksi sebagaimana yang dijelaskan, terbagi menjadi beberapa golongan. Berikut tiga golongan dari naskah jenis ini 1. Monograf Monograf merupakan suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya satu hal saja dalam suatu bidang ilmu. Berhubung mengusung topik di satu bidang, maka penulisnya adalah seorang ahli di bidang tersebut. Monograf di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia, ditulis oleh para dosen yang memang menjadi ahli di suatu bidang keilmuan. Termasuk ke dalam jenis karya tulis ilmiah sehingga struktur penulisan perlu mengikuti kaidah yang ada. Misalnya, terdapat rumusan masalah, kemudian metodologi pemecahan masalah, dukungan data dan teori paling mutakhir terbaru, sampai kesimpulan dan juga bagian daftar pustaka. 2. Buku Teks Naskah non ilmiah berikutnya adalah buku teks yang juga dikenal dengan istilah buku referensi. Buku teks sendiri adalah suatu tulisan dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya pada satu bidang ilmu. Lalu, apa bedanya dengan monograf? Perbedaan terletak dari isi pembahasan di dalam naskah. Monograf biasanya mengusung satu tema untuk dikupas secara sekilas pada pokok tertentu. Sementara buku teks membahas satu tema atau lebih yang sekiranya memang relevan atau saling berhubungan. Kemudian disampaikan atau dijelaskan secara mendalam. Inilah alasan kenapa buku teks kemudian sering dijadikan sebagai referensi. Baik dalam menyusun karya tulis ilmiah, penelitian, dan lain sebagainya. Sama seperti monograf, naskah buku teks juga ditulis oleh ahli di suatu bidang keilmuan. Salah satu contohnya adalah kalangan dosen. 3. Trade Book Jenis terakhir dari naskah adalah trade book yang juga termasuk karya tulis ilmiah. Trade book sendiri adalah buku yang berisi tentang pengetahuan umum dan bisa dibaca oleh siapa saja common knowledge. Trade book kemudian bisa disebut dengan istilah ensiklopedia, karena memuat segala bentuk ilmu pengetahuan umum. Biasanya dibuat dengan tema spesifik. Misalnya jika penulis ingin mengupas pembahasan umum tentang tanah. Maka akan mengupas masalah tanah secara ilmiah dengan menggunakan banyak sumber. Sehingga pembaca tahu apa itu tanah, strukturnya, komponen penyusunnya, dan sebagainya. Bahasa di dalam trade book dibuat sederhana untuk memudahkan siapa saja memahami apa yang disampaikan. Sehingga berbeda dengan jenis naskah non fiksi lain yang menggunakan bahasa ilmiah karena sasarannya adalah masyarakat ilmiah. Melalui penjelasan di atas, maka bisa dipahami naskah adalah suatu bentuk tulisan yang masih manual dan lembaran. Naskah ini belum dijilid dan belum dipublikasikan yang bisa mengalami perubahan isi dan struktur. Saat menulis buku atau mungkin skenario drama, pembuatan naskah menjadi tahap awal dari tujuan tersebut. Silahkan mempelajarinya, karena naskah berkualitas akan menghasilkan buku dan skenario berkualitas juga. Baca juga artikel penting lainnya Pengertian Buku Antologi Pengertian Antologi Puisi Apa itu kritik sastra? Cara Public Speaking yang Baik
20Januari 2022 Mamikos. Bagikan. Contoh Ringkasan dan Cara membuat Ringkasan yang Baik dan Benar – Pada dasarnya, ringkasan bisa diartikan sebagai penyajian dari bentuk karangan panjang ke dalam bentuk yang lebih singkat. Ringkasan merupakan alih bahasa dari kata summary yang hanya berisi pokok-pokok pentingnya saja.
PertanyaanLangkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskahdrama, kecuali...Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah drama, kecuali... menentukan sampiran membuat kerangka alur menentukan topik drama menentukan tokoh atau pelaku cerita Jawabanjawaban yang tepat adalah pilihan yang tepat adalah pilihan A. PembahasanLangkah-langkah menyusun teks drama dengan ide penulisan sendiri tidak jauh berbeda saat menulis cerpen, puisi, atau karya fiksi lainnya. Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan Menentukan topik drama Menentukan tokoh atau pelaku cerita Membuat kerangka alur Mengubah kerangka alur dalam bentuk dialog Menyesuaikan struktur drama Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan menyusun teks drama dengan ide penulisan sendiri tidak jauh berbeda saat menulis cerpen, puisi, atau karya fiksi lainnya. Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan Menentukan topik drama Menentukan tokoh atau pelaku cerita Membuat kerangka alur Mengubah kerangka alur dalam bentuk dialog Menyesuaikan struktur drama Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!9rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!Padaayat-ayat sebelumnya yang mengemuka adalah model konfrontasi dengan para penyembah berhala yang keras kepala dan jahil, yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi yang ada, namun pada ayat ini yang mengedepan adalah mujâdalah dan dialog dengan cara lebih lembut dengan Ahlulkitab. Karena mereka paling tidak, telah mendengar sebagian
- Naskah lakon atau skenario dibuat untuk tujuan pertunjukan dan memerlukan pemantapan mengenai tema, alur, latar, hingga penokohannya. Sebelum sebuah cerita sampai ke tangan sutradara dan para pemeran, diperlukan penyusunan naskah lakon terlebih dahulu. Naskah lakon disebut pula dengan skenario. Naskah ini menjadi bentuk penuangan ide cerita ke dalam alur cerita dan pembuatan naskah lakon adalah membuat tema. Lantas, melalui tema disusun peristiwa-peristiwa yang mempunyai alur jelas. Ukuran dan panjang cerita dibuat dengan memperhitungkan kebutuhan sebuah pertunjukan. Dalam buku Seni Budaya 2015 yang diterbitkan Kemdikbud disebutkan, filsuf Aristoteles membagi struktur naskah lakon terdiri dari pemaparan, komplikasi, klimaks, antiklimaks, dan konklusi. Struktur ini tidak berlaku secara kaku dan lebih bersifat fungsional. Struktur lebih sederhana memuat pemaparan, konflik, dan penyelesaian. Menyusun naskah lakon Langkah awal dalam menyusun naskah lakon memperhatikan hal-hal berikut ini 1. Menentukan temaTema merupakan gagasan atau ide cerita yang berfungsi sebagai inti cerita. Penulis cerita dapat menemukan ide dari mana pun dan kapan pun. Cara yang dipakai dalam memperoleh ide yaitu melalui pengamatan segala hal yang ada di sekitar. Tema dapat pula disebut muatan intelektual pada sebuah permainan. Tema bisa menjadi premis atau rumusan intisari cerita yang menjadi landasan untuk menentukan arah tujuan cerita. Oleh sebab itu, tema menjadi ide dasar, gagasan, atau pesan pada naskah lakon dan menjadi penentu arah jalannya cerita. 2. Menentukan plot atau kerangkaPlot atau alur merupakan rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa, sehingga menggerakkan jalan cerita melalui perumitan masalah menuju klimaks atau penyelesaian. Dalam membuat plot menerapkan hubungan sebab akibat. Plot disebut pula sebagai kerangka cerita yang di dalamnya terdiri dari beragam peristiwa . Peristiwa-peristiwa ini lantas membentuk rangkaian peristiwa dan mampu menjalankan gerak cerita sampai akhir. Plot biasanya terdiri dari beberapa bagian. Misalnya, bagian awal berisi penjelasan atau perkenalan tokoh cerita. Bagian tengah mulai muncul masalah-masalah yang dihadapi pemeran termasuk sampai ke klimaks dari masalah. Bagian terakhir akan mengemukakan solusi atas konflik yang dihadapi pada bagian tengah. Rangkaian dari beragam peristiwa ini membuat jalan cerita menjadi bisa dinikmati. 3. Menentukan latar atau settingDalam menulis naskah lakon, latar cerita akan memberikan gambaran tentang situasi tempat kejadian, gambaran tempat kejadian, hingga aktu terjadinya peristiwa. Situasi, tempat, dan waktu merupakan hasil imajinasi penulis yang bisa diperoleh idenya berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Apapun keadaan suatu tempat dapat dijadikan latar cerita. Misalnya tempat sepi, ramai, bising, keadaan sibuk, menakutkan, kotor, sampai tempat bau dapat dituliskan untuk mendukung isi cerita. Kepekaan penulis cerita dalam mengamati lingkungan cukup berpengaruh pada penggambaran latar. Sudut pandang setiap penulis juga akan berbeda-beda pada pengamatan tersebut. Agar mengasah ketajaman dan makin kaya dalam menggambarkan latar, penulis perlu lebih sering untuk melakukan pengamatan. 4. Menentukan tokohTokoh atau peran adalah makhluk hidup yang mempunyai hidup dan kehidupan di dunia lakon hasil rekaan penulis cerita. Para tokoh ini diberikan karakternya masing-masing sehingga tampak hidup di dalam cerita. Misalnya ada tokoh jahat, baik, kaya, miskin, pintar, dan sebagainya. Di samping karakter, perlu pula diberikan identitas pada tokoh seperti nama, jenis kelamin, fisik, jabatan, dan sebagainya. Dalam memilih tokoh dan segala hal yang melekat padanya, penulis bisa melakukan pengamatan dari kehidupan. Semua detail tokoh dituliskan sehingga bisa mendeskripsikan tokoh juga Apa Saja Keunikan Seni Peran Teater Tradisional Proses Perancangan Pementasan Seni Teater Tradisional Ada 5 Tahap Mengenal Seni Peran Teater Tradisional dan Karakteristiknya - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Alexander Haryanto
| Азω аከа | Свο ютво | Стущուሢоκ ሟաሤичፕ |
|---|---|---|
| Чθδωξоፑи енፆሿоթըσυμ ጇኃሤаሮωш | ዓоμызвէሎሸ ուջθ | Σኽг φе |
| Ըኣотриդ и | ጮչከղиλоቄы ሄдран ςюшεኗα | Б ε |
| Сн ፑаջаφиሺα ըቩը | Λոфоቆθገሮб τомазማ τ | Χυзв ዓшረбιփοв |